Thursday, July 29, 2010

Qushai Menguasai Kota Mekah

Dalam masa pemerintahan Khuza'ah Banu Ismail berkembang biak dan dengan berangsur-angsur mereka meninggalkan negeri ini bertebaran ke pelosok-pelosok jazirah Arab.Hanya yang tinggal di kota ini dari Banu Ismail ialah suku Quraisy.Mereka sama sekali tak punya kekuasaan atas kota Mekkah ini dan juga atas Ka'bah.


Pada abad ke 5 Masehi seorang pemimpin kabilah Quraisy yang bernama Qushai telah berhasil merebut kekuasaan kota Mekah dari tangan kaum Khuza'ah,setelah mereka berabad-abad lamanya mengusai kota Mekah.Kekuasaan yang di rebutnya itu meliputi bidang pemerintahan dan keagamaan.Dengan demikian Qushai menjadi pemimpin agama dan pemerintah kota Mekah.


Di bidang pemerintah Qushai meletakkan dasar-dasar demokrasi.Dia membagi-bagi kekuasaan antara pemimpin Quraisy.Untuk tempat bermusyawarah para pemimpin itu di bangunnya balai permusyawaratan yang mereka namakan "Daarunnadwah".Di tempat ini mereka membahas dan memecahkan segala persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.Ketua dari balai ini adalah Qushai sendiri.Kekuasaan dan kepemimpinan Qushai atas kota Mekah ini mendapat dukungan dari segenap kabilah-kabilah Arab.


Pada masa selanjutnya,nampaklah perubahan kota Mekah dengan organisasinya yang sederhana itu,lebih-lebih sesudah kerajaan Himyariah di Arabia Selatan mulai runtuh pada permulaan abad ke 6 M.Kesadaran bahwa kepentingan kota harus lebih di utamakan dari kepentingan suku sendiri,sudah pula tumbuh pada penduduk Mekah.Segala sengketa antara mereka selalu dapat di selesaikan secara damai.Mereka menghindari terjadinya pertumpahan darah di daerah kota Mekah,karena hal itu berarti menodai kesucian kota itu yang sudah menjadi kepercayaan sejak berabad-abad lamanya.Selain daripada itu merekapun sangat berkepentingan akan ketentraman kota Mekah.Setiap tahun pada bulan-bulan haji,bangsa Arab dari segala penjuru,datang berkunjung ke Mekah sebagai suatu kewajiban agama.Tidak sedikit keuntungan penduduk Mekah kunjungan keagamaan itu.Kunjungan itu berjalan lancar bilamana keadaan kota mekah itu selalu aman dan tentram serta kesuciannya senantiasa terpelihara.Kaum Quraisylah yang di beri kepercayaan oleh bangsa Arab untuk menjaga kesucian dan keamanan kota Mekah ini.


Mengenal keagamaan,sejak Qushai berhasil menggulingkan kekuasaan orang-orang Khuza'ah,dialah yang memegang pimpinan agama.Bangsa Arab mengakui bahwa hak pemeliharaan atas Ka'bah dalam kota Mekah itu hanya pada keturunan Nabi Ismail a.s.Karena itu tindakan Qushai mengambil alih kekuasaan atas Ka'bah dari orang-orang Khuza'ah  segera di benarkan dan di akui oleh bangsa-bangsa Arab ,karena Qushai adalah keturanan nabi Ismail a.s.Dengan demikian hanya dialah yang berhak menjaga,membuka dan menutup pintu Ka'bah serta memimpin upacara keagamaan di rumah suci itu.Setelah Qushai meninggal,pimpinan di lanjutkan oleh keturunannya.

13 comments:

  1. Assalamu'alaikum wr.wb
    Thanks, postingannya sgt bermanfaat, terutama wawasan baru ttg sepeak terjang Qushai.

    Dzadjakillah khairan katsira :)

    ReplyDelete
  2. info yang bermanfaat
    terima kasih sobat
    selamat beraktifitas
    semoga sukses

    ReplyDelete
  3. "Nice artikel, inspiring ditunggu artikel - artikel selanjutnya, sukses selalu, Tuhan memberkati anda, Trim's :)"

    ReplyDelete
  4. info yang sangat berguna dan bermanfaat bagi saya, dan semuanya...

    ReplyDelete
  5. wah,, pelajaran waktu di MTs nih...
    makasih dah diingetin... ^_^

    ReplyDelete
  6. sist,..perbanyak y artikel tentang islamnya,..

    ReplyDelete
  7. assalamualaikum..
    mmhh, baru pertama kali saya berkunjung ke blog ini sis..rasa nya pengetahuan saya masih sangat minim ttg ini. skrg jadi makin nambah.
    turut follow juga ya
    salam

    ReplyDelete
  8. Thanks mbak, udah berbagi kisah tentang Qushai...

    ReplyDelete
  9. @all>>>thanks kunjungannya kawan-kawan..semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  10. salam. ibu saya kepincut sama blognya. Mohon ijin untuk dapat saya pasang di blog saya. Mohon maaf dan terima kasih sebelumnya.
    Selamat berpuasa.
    Salam

    ReplyDelete