Thursday, July 28, 2011

Pengenalan Surat Al- Faatihah (Pembukaan) Bagian 2

1. Berarti: saya memulai membaca Al Faatihah ini dengan menyebut nama Allah.Tiap-tiap pekerjaan yang baik itu hendaknya dimulai dengan menyebut nama Allah,seperti: makan , minum, menyembelih binatang untuk di makan dan sebagainya. Allah ialah nama: nama zat yang maha suci, yang berhak di sembah dengan sebenar-benarnya; yang tidak membutuhkan makhluk-Nya , tetapi makhluk membutuhkan-Nya. Ar Rahman (maha pemurah): salah satu dari nama Allah, yang memberi pengertian, bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya sedang Ar Rahiim (maha penyayang) memberi pengertian, bahwa Allah senantiasa bersifat rahmat yang menyebabkan Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

2. Alhamdu (segala puji). Memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang di kerjakan dengan kemauannya sendiri. Maka memuji Allah berarti: menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik. Lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap ni'mat yang di berikannya. Kita menghadapkan segala puji kepada Allah ialah karena Allah adalah sumber dari segala kebaikan yang patut di puji.

3. Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang dita'ati Yang Memiliki , Mendidik dan Memelihara. Lafazh " Rabb " tidak dapat di pakai selain untuk Tuhan kecuali kalau ada sambungannya , seperti: rabbulbait (tuan rumah).
'Alamin (semesta alam): semua yang di ciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai-bagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah pencipta semua alam-alam itu.

4. Maalik ( Yang mengusai ), dengan memanjangkan " mim " ia berarti: pemilik (yang empunya).Dapat pula di baca dengan Malik ( dengan memendekkan " mim " ) berarti raja.

5. Yaumiddin ( hari pembalasan ): hari yang di waktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.

6. Na'budu diambil dari kata 'Ibadat: kepatuhan dan ketundukan yang di timbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

7. Nasta'iin ( minta pertolongan ), diambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup diselesaikan dengan tenaga sendiri.

8. Ihdina ( tunjukilah kami ), diambil dari kata hidaayat: memberi petunjuk kesuatu jalan yang benar. Yang di maksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja,tetapi juga memberi taufik.

9. Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Surat " Al Faatihah " ini melengkapi unsur-unsur pokok Syari'at Islam, kemudian di jelaskan perinciannya oleh Al Qur'an yang 113 surat berikutnya.
Persesuain surat ini dengan surat " Al Baqarah " dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al Faatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan di perinci dalam surat  Al Baqarah dan surat-surat yang sesudahnya.

Di bagian akhir surat " Al Faatihah " di sebutkan permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Tuhan ke jalan yang lurus, sedang surat " Al Baqarah " dimulai dengan penunjukan " Al Kitab " ( Al Qur'an ) yang sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang di maksudkan itu.

3 comments:

  1. Subhanallah... saya bahkan belum mengetahui makna yang sebenarnya, insyaAllah Ukhti.. saya akan belajar lebih banyak.. terimakasih tulisannya, saya mendapat ilmu baru dari sini, semoga Allah memberikan Ilmu yang bermanfaat dan barokah buat Ukhti, Amin..

    ReplyDelete
  2. @Inuel:amin.sama-sama,Ukhti.Selamat membaca.Terimakasih kunjugannya,komennya dan follownya.

    ReplyDelete